Monday, December 21, 2009

Tragedi Disember

Tirai 2009 kian melabuh...jendela awal muharam membuka cahaya....kuharap tragedi lalu tidak akan berulang dan sinar bahagia mendatang jua....selamat tinggal 2009....selamat datang 2010....aku harap transformasi akan bermula....hm..kenapa ye kita susah menerima kenyataan??begitu sukar untuk melupakan sesuatu yang berlaku...ada org kata jgn pandang belakang!!!....bukan citer hantu jer...tapi untuk kehidupan yang akan datang....kadang2 kita ni hidup bukan untuk diri kita sendiri, tetapi untuk org disekeliling kita....perlukah macam tuh??apa yang kita perlu buat jika berada ditengah2 persimpangan???nak ke kiri x boleh nak ke kanan x boleh....serba salah dibuatnya....nak saja aku ikut jalan belakang atau ke depan...hm...ntah la...apa yang penting sekarang aku perlukan transformasi menjelang 2010....insyallah....

Tuesday, December 15, 2009

oh dunia ini...

Oh dunia ini...penuh dengan ujian...oh mungkinkah tiada kebahagiaan....Perjalanan ini, sudah tertulis..kutempuhi dengan kesabaran..kusedar kebesaranmu..Tuhan....

Sebaris lagu aishah yg telah diubahsuai...

Friday, December 11, 2009

Tak termampu aku....

Ku sangka siang cerah selalu..namun gelap tidak berbintang...ku sangka bahagia menanti...namun sukar ditemui...terkunci kata tiada ungkapan...terkunci bicara terdapat rahsia....kekurangan diri, kedaifan keluarga, tidak layak baginya....dikau takkan mengerti apa tersirat dihati...kerna hidupku tak pernah kering derita....

Monday, December 7, 2009

Pantun pesanan...

Pandai sungguh tuan berpesan
Berpesan dengan ajaran Islam
Semoga nasihat memberi kesan
Timbul cahata hilanglah kelam

Buah remenia bawa ke huma
Untuk dimakan sambil menjerat
Hidup di dunia tidaklah lama
Patut amalkan bekal akhirat

Dari Jawa ke Bangkahulu
Membeli keris di Inderagiri
Kawan ketawa ramai selalu
Kawan menangis seorang diri

Daun terap di atas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Perbuatan haram jangan dicuba

Dayung perahu tuju haluan
Membawa rokok bersama rempah
Kalau ilmu tidak diamalkan
Ibarat pokok tidak berbuah


siti fatimah ahmad

Di sebalik senyuman...

Dari Jabir ra., ia berkata, "Sejak aku masuk
Islam, Rasulullah saw tidak pernah menghindar dariku. Dan beliau tidak
melihatku kecuali beliau pasti tersenyum kepadaku."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Tidak salah memang jika Aisya ra. menggambarkan bahwa akhlak Nabi Muhammad
saw adalah Al Quran. Bahkan dengan perlakuan kasar dari orang-orang
yang hendak ia selamatkan dari murka Allah swt pun beliau senantiasa
menunjukkan kesabaran dan keikhlasannya, dengan senyum yang senantiasa
menghiasai bibirnya yang selalu terisi oleh kata-kata mulia.

Ketika Aisyah RA ditanya tentang akhlak Nabi Muhammad saw, ia menjawab: “Akhlaknya adalah Al Quran.” (HR,.Ahmad dan Muslim)

Marilah
sejenak kita perhatikan kisah berikut yang menunjukkan betapa Nabi
Muhammad saw tak pernah lelah atau pun enggan untuk tersenyum.

Anas bin Malik bertutur: “Suatu
hari aku berjalan bersama Rasulullah saw, saat itu beliau memakai
selimut dari daerah Najran yang ujungnya sangat kasar. Tiba-tiba ia
ditemui seorang Arab dusun. Tanpa basa basi, laki-laki dusun itu
langsung menarik selimut kasar Rasulullah saw itu keras-keras sehingga
aku melihat bekas merah di pundak Rasulullah saw.

Laki-laki
dusun tersebut berkata, ‘Suruh orang-orangmu untuk memberikan harta
Allah kepadaku yang kau miliki sekarang.’ Rasulullah saw lalu berpaling
kepada laki-laki tadi. Sambil tersenyum, beliau bersabda, ‘Berilah
laki-laki ini makanan apa saja’.”
(HR Bukhari)

Lihatlah
betapa Nabi Muhammad senantiasa menebarkan senyumnya dalam setiap
perjalanan dakwah beliau. Dan dengan senyum itulah, tak terhitung sudah
hati yang tersentuh olehnya. Tak terhitung sudah kesombongan yang telah
luluh karenanya. Tak terhitung sudah jiwa yang senantiasa merindukannya.

Dengan
senyum hangatnya itulah Nabi Muhammad saw telah banyak menyentuh hati
para sahabat, isteri-isteri, dan para pengikutnya. Dan dengan senyum
itu pulalah dakwah beliau terus merangsek ke setiap jengkal bumi Allah
swt.

Bahkan mengenai senyum ini Nabi Muhammad saw telah bersabda, "Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah." Hadits Riwayat At Tirmidzi dalam sahihnya.

Demikian
Nabi Muhammad saw telah menggambarkan kepada kita mengenai arti
pentingnya senyum dalam kehidupan manusia. Dan sebagai umatnya, kenapa
kita tidak berusaha untuk mengikuti jejak beliau yang satu ini?
Menjalani kehidupan ini dengan selalu tersenyum. Dan berjuang dalam
dakwah Islam inipun tanpa melupakan senyum.

Hiasi perjuangan
dakwah Islam kita dengan senyum yang hangat, karena senyum itulah yang
pertama kali akan menyentuh hati saudara-saudara kita. Hilangkan
kekarasan dan wajah masam dari dakwah kita yang justru akhirnya akan
membuat mereka lari dari ajakan kita, dan bahkan membenci kita.

Mari, kita menjaring umat dengan senyum yang senantiasa tersemat!

“Dan sesunguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung." (QS. Al Qalam: 4)

Wallahua’lam

Thursday, December 3, 2009

Kau yang Esa....

Mencari Cinta

Artist: Saujana
Song Category: Nasyid

Bertemu cinta teragung
Di dalam sujudku asyik menyanjung
Umpama pengembara di malam gelita
Kandil cintaNya menerangi jiwa

Sekian lama terbiar
Dalam belantara hidup nan liar
Di bukit ku tersepit di lembah terhina
Hidup yang perit mengajarku mencari cinta

Oh! Kusangka teguh
Kiranya masih rapuh
Kusangka mudah namun amat payah
Kusedar semua pasti ada akhirnya
Moga akhirku diselimut cinta

Cinta agung-Nya

Sekian lama diri terbiar kehidupan terabai
Ooh! Akhirnya aku temui kedamaian abadi

Cinta agung-Nya

Sekian lama diri terbiar kehidupan terabai
Ooh! Akhirnya aku temui kedamaian abadi

Wednesday, December 2, 2009

MAAF.....

Maafkan Daku

Artist: Aziz Ahmad
Artist: Caffeine
Album: Hijau

jika lama kau diam
tak terucapkan kata
habiskan waktu

esok haruskah diam
seharusnya kau bicara
tak ada kata terlepas

hari terus berganti
hari takkan ada lagi
biarkan ini

walau hanya menangis
saat salah kuucap
kata yang membuat kau terluka hati

maafkan aku selama ini
dan haruskah ku menangis
di hadapanmu, di pelukanmu
haruskah ku pergi jauh
tinggalkan dirimu
maafkan aku,

walau tiada maaf untukku

Tak tercapai akalku....

Kadang-kadang pengungkapan kata bisa tersalah tafsir oleh minda manusia...kerana setiap manusia mempunyai pandangan dan lidah untuk berkata-kata....terlajak perahu boleh diundur, terlajak kata....???pengungkap dan yang diungkap pasti adanya yang terluka....kekhilafan ini bisa merosak jiwa sekiranya tiada yang cuba merubah perahunya....sedangkan lidah lagi tergigit, inikan pula Adam dan Hawa...cubalah mengerti perbedaan ini agar sama-sama memahami....